Category Tentang MLM
Halaman 1 dari 1
Category Tentang MLM
Archive for the ‘Tentang MLM’ Category
Menghindari Jebakan Money Game
Jul 5, 2008 Author: Webmaster | Filed under: Tentang MLM
Membedakan antara money game dan bisnis legal gampang-gampang susah. Masalahnya adalah kadang-kadang bisnis legal pun bisa dibuat menjadi money game hanya dengan sebuah trik sederhana. Ilustrasi paling gampang dicontohkan dalam studi kasus berikut:
Misalnya sebotol air mineral dalam kemasan botol 500ml, ~untuk mudahnya kita sebut saja AQUA~ dijual eceran di toko “A” seharga Rp.1000. Kita tahu harga dari pabrik atau harga grosir pasti kurang dari Rp.1000, katakan saja Rp.800 yg mana Rp.200 adalah margin toko “A” (laba + biaya operasional).
Kita bisa juga membeli AQUA tsb dari toko “B”, seharga Rp.1000. Tapi bedanya jika kita nanti mereferensikan orang untuk membeli AQUA ke toko “B” tsb kita mendapat fee dari toko “B” senilai Rp.100. Lho darimana toko “B” bisa membayar fee kita? Rupanya toko “B” tidak punya showroom, mereka cukup simpan barang di gudang sehingga biaya operasional toko bisa ditekan. Alhasil dari modal Rp.800 tsb, toko “B” bisa berbagi margin, Rp.100 untuk mereka dan Rp.100 untuk kita sebagai pemberi referensi.
Menghindari Jebakan Money Game
Jul 5, 2008 Author: Webmaster | Filed under: Tentang MLM
Membedakan antara money game dan bisnis legal gampang-gampang susah. Masalahnya adalah kadang-kadang bisnis legal pun bisa dibuat menjadi money game hanya dengan sebuah trik sederhana. Ilustrasi paling gampang dicontohkan dalam studi kasus berikut:
Misalnya sebotol air mineral dalam kemasan botol 500ml, ~untuk mudahnya kita sebut saja AQUA~ dijual eceran di toko “A” seharga Rp.1000. Kita tahu harga dari pabrik atau harga grosir pasti kurang dari Rp.1000, katakan saja Rp.800 yg mana Rp.200 adalah margin toko “A” (laba + biaya operasional).
Kita bisa juga membeli AQUA tsb dari toko “B”, seharga Rp.1000. Tapi bedanya jika kita nanti mereferensikan orang untuk membeli AQUA ke toko “B” tsb kita mendapat fee dari toko “B” senilai Rp.100. Lho darimana toko “B” bisa membayar fee kita? Rupanya toko “B” tidak punya showroom, mereka cukup simpan barang di gudang sehingga biaya operasional toko bisa ditekan. Alhasil dari modal Rp.800 tsb, toko “B” bisa berbagi margin, Rp.100 untuk mereka dan Rp.100 untuk kita sebagai pemberi referensi.
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|